Sejarah Penyakit Tibi

Sejarah Penyakit Tibi - Penyakit Tibi sudah ada di permukaan bumi ini sejak jaman dahulu. Awal kemunculan bakteri Mycobacterium Tuberculosis penyebab penyakit tibi adalah pada sisa – sisa hewan bison pada tanggal 17 ribu tahun yang lalu. Apakah penyakit tibi berasal dari hewan lebih tepatnya dari sapi kemudian menular ke manusia? Belum jelas asal muasal penyebab munculnya bakteri Mycobacterium Tuberculosis.

Dari sisa – sisa kerangka manusia purba empat ribu tahun sebelum masehi menunjukkan telah terjangkit infeksi tibi. Ditemukan pula pada mumi mesir 3 ribu sampai 2400 tahun sebelum masehi telah membusuk punggungnya dikarenakan bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Kira – kira sekitar 460 tahun sebelum masehi, Hippocrates mengidentifikasi penyakit paru – paru sebagai penyakit terluas yang melibatkan batuk darah dan demam yang selalu berakhir dengan kematian. Dari hasil penelitian genetic juga menunjukkan bahwa penyakit tibi sudah hadir di amerika pada tahun 100. 
Sejarah Penyakit Tibi

Ketika revolusi industri, penyakit tibi dianggap sebagai kutukan Vampir. Hal ini terjadi karena ketika salah satu anggota keluarga meninggal karena penyakit tibi, anggota keluarga lain yang terinfeksi akan mulai sakit juga dan meninggal secara perlahan – lahan. Kepercayaan jaman dahulu mengatakan bahwa penderita tibi memiliki gejala seperti vampire dengan mata merah dan bengkak yang sensitive terhadap sinar terang, kulit pucat dan batuk berdarah. Karena batuk berdarah itu menghasilkan gagasan bahwa satu – satunya cara untuk mengembalikan darah penderita adalah dengan menghisap darah seperti vampire.

Ada juga sejarah lain bahwa Dr John Croghan yang memiliki Mammoth Cave membawa beberapa penderita penyakit tibi kedalam gua miliknya dengan harapan penyembuhan dengan suhu konstan dan kemurnian udara gua. Tetapi semua penderita tetap meninggal setahun kemudian. Karena itu diciptakan sanatorium pertama pada 1859 oleh Hermann Brehmer di Sokotowsko.

Akhirnya secercah titik terang mengenai penyakit tibi muncul ketika Dr Robert Koch mmenemukan bakteri penyebab penyakit tibi, yaitu Mycobacterium Tuberculosis. Pada tanggal 24 maret 1882 dokter Robert Koch menjelaskan dan mengidentifikasi bakteri Mycobacterium Tuberculosis sehingga menerima penghargaan nobel dalam fisiologi atau kedokteran pada tahum 1905.

Dokter Koch tidak percaya bahwa penyakit tibi sapi dan penyakit tibi pada manusia adalah sama, hal ini menepis kemungkinan bahwa susu menjadi super infeksi penyakit tibi. Dokter Koch menjelaskan bahwa bakteri Mycobacterium Tuberculosis pada susu sudah tereleminasi ketika proses pasteurisasi. Koch juga mengumumkan bahwa gliserin ekstra dari bakteri Mycobacterium Tuberculosis tidak efektif sebagai obat, namun tetap digunakan sebagai tes gejalapenyakit tibi.

Setelah penemuan bakteri penyebab tibi oleh Dokter Robert Koch, vaksin untuk mencegah penyakit tibi berhasil dikembangkan pertama kali oleh Albert Calmette dan Camille Guerin pada tahun 1906. Vaksin tersebut dihasilkan dari penyakit tibi yang dimasukkan kedalam sapi kemudian dilemahkan yang akhirnya disebut vaksin BCG yang merupakan singkatan dari Bacillus Calmette dan Guerin. Vaksin BCG digunakan pertama kali pada manusia tahun 1921 di Perancis ketika perang dunia II yang akhirnya diterima secara luas oleh dunia.

Sudah sejak jaman dahulu kala manusia berperang melawan penyakit tibi yang sudah menelan ribuan jiwa di benua eropa dan amerika. Ditambah lagi munculnya ketahanan obat pada penderita penyakit tibi menghasilkan ide untuk pengangkatan paru – paru sebagai jalan satu – satunya. Penyangkatan salah satu paru paru akan mengurangi jumlah bakteri tetapi akan meningkatkan infeksi bakteri dalam darah.

Harapan bahwa penyakit tibi akan dapat dihilangkan musnah sejak munculnya bakteri tibi yang kebal terhadap obat pada tahun 1980. Hal ini memicu kebangkitan penyakit tibi yang terus merebak didunia sehingga menghasilkan deklarasi darurat kesehatan global oleh WHO pada tahun 1993.

Dapatkan info kuis/kontes terbaru melalui email: